Alhamdulillah, yang melihat blog ini adalah orang yang ke-

    It's time

    Nurhamidah. Diberdayakan oleh Blogger.

    Calendar here

Sahabat Blogger

Jumat, 18 November 2011

Mengapa yaa Rasulullah Melarang Kita Minum Berdiri???

Mengapa Rasulullah SAW melarang kita minum smbil berdiri ??
ternyata secara medis dlm tubuh manusia trdapat penyaring sfringer. saringan tersebut dapat terbuka ketika kita duduk dan tertutup ketika kita berdiri. air yang kita minum blum 100% steril utk diolah oleh tubuh . bila kita minum sambil berdiri, maka air tidak tersaring oleh sfringer karena tertutup. air yang tidak disaring oleh sfringer langsung masuk ke kantung kemih, dapat menyebabkan PENYAKIT KRISTAL GINJAL. subhanallah,segelas air,30 menit  sebelum makn dapat membantu fungsi slruh pencernaan+ginjal. minum segelas air sebelum mandi dapat menurunkan tekanan darah....

naaaa gtu teman2,,sekarang mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari kita

100 Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim Yang Dilupakan Dunia


Quantcast
Islam sering kali diberikan gambaran sebagai agama yang mundur dan memundurkan. Islam juga dikatakan tidak menggalakkan umatnya menuntut dan menguasai pelbagai lapangan ilmu. Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat sejarah yang sebenarnya. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan. Inilah 100 Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim Yang Dilupakan Dunia

Babarapa tokoh islam bidang ilmu pengetahuan

 

Ilmu Tauhid

Ilmu Tauhid ialah ilmu yang mempelajari tentang keimanan, keyakinan, dan akidah. Tokoh yang paling terkenal di bidang ilmu tauhid adalah Abu Hasan Al Asy'ari.

Abu Hasan Al Asy'ari adalah tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu tauhid. Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al Asy'ari dikenal dengan paham Asy'ariah. Adapun ajaran Asy'ariah yang berkembang sampai saat ini adalah sifat wajib Allah swt. ada 13 (wujud, qidam, baqa, mukhalafatul lilhawadis, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama', bashar dan kalam) ditambah dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran, muridan, 'aliman, hayyan, sami'an, basiran, mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah swt.

Ilmu Fiqih

Ilmu fiqih adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara beribadah dan muamalah. Tokoh yang paling terkenal di bidang ilmu fiqih diantaranya adalah Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i, dan Imam Hambali. Ajaran mereka dikenal dengan sebutan Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi'i, dan Mazhab Hambali. Mereka dikenal sebagai mujtahid besar di bidang hukum Islam.

Imam Hanafi, nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir tahun 700 M di Kufah, Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-Qur'an dan hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid'ah yang tidak ada dasarnya dalam Al Qur'an dan hadis. Dalam menetapkan hukum fiqih beliau bersumber pada Al Qur'an, hadis, qiyas dan ihtisan.

Imam Maliki, nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas. Beliau lahir di Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan Arab. Dalam menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur'an, hadis, ijma sahabat, dan kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam Syafi'i.

Imam Syafi'i, nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy Syafi'i. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut riwayat, beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau sudah menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam Malik. Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis dari gurunya Imam Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram, Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi'i berpedoman pada Al Qur'an, hadis, ijma' dan qiyas.

Buku karangan Imam Syafi'i adalah Ar Risalah dan Al 'Um. Ajaran Imam Syafi'i terkenal dengan Mazhab Syafi'i yang banyak dianut oleh umat Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.


Imam Hambali, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy Syaibani. Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama Mazhab Hambali. Dalam menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman pada Al Qur'an, hadis, dan fatwa para sahabat.

Ilmu Akhlak

Ilmu Akhlak adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu akhlak yang peling terkenal adalah Imam Ghazali.

Imam Ghazali, nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali. Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak. Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya beliau diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal adalah Ihya' Ulumuddin.

Bidang Ilmu Pengetahuan Umum

Selain bermunculan tokoh-tokoh keislaman, pada masa Daulah Abbasiah telah lahir pula tokoh-tokoh ilmu pengetahuan umum, misalnya di bidang kedokteran, matematika, fisika, kimia, astronomi, dan sebagainya. Tokoh ilmuwan muslim yang terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan umum ialah sebagai berikut.

Ibnu Sina, nama lengkapnya adalah Abu Ali Al Huzaini bin Abdullah Ibnu Sina. Ia adalah tokoh dalam bidang kedokteran dan filsafat. Beliau lahir di Bukhara, negara bagian Uni Soviet tahun 980 M. Pada usia 10 tahun, beliau sudah hafal Al Qur'an. Pada usia 16 tahun, beliau sudah menguasai ilmu biologi dan ilmu kedokteran, sehingga ketika usianya 17 tahun, ia dipanggil penguasa untuk mengobatinya sampai berhasil sembuh. Karya beliau diantaranya adalah Al Qanun fi Tibb (yang dalam bahasa Inggris disebut The Canon of Medicine), An Najad, dan Asy Syifa.

Al Farabi, nama lengkapnya adalah Abu Nasr ibn Muhammad ibn Turchan Uslaq Al Farabi. Ia lahir di Wasij, sebuah desa di Farab wilayah Transoxania, pada tahun 870-950 M/ 158-339 H. Ia adalah keturunan Turki yang sering dianggap sebagai guru kedua dari Aristoteles. Al Farabi merupakan seorang filosof yang memiliki wawasan pengetahuan yang luas. Hal ini dapat dilihat dari  karya dan pemikirannya dalam fushus Al Hikam, Al Mufarrikah, Al Madinah, dan Al Fadhillah.

Al Biruni, nama lengkapnya adalah Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni. Selain ahli dalam ilmu fisika, beliau juga menguasai ilmu astronomi. Diantara karyanya yang terkenal adalah kitab Al Atsar Al Bakiyya'an Al Qanun Al Khaliyyah, kitab Tafkhim li Awa 'i As Sina'a At Tanzum, Qanun Al Mas'udi fi Al Hayah wa An Nuzum.


Jabir ibn Hayyan, nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Jabir ibn Hayyan Al Kufi As Sufi. Ia lahir pada tahun 721-815 M/ 103-200H. Beliau terkenal sebagai seorang ahli kimia dari kalangan kaum muslimin. Karya tulisnya tidak kurang dari seratus buku tentang ilmu kimia. Diantara karyanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin adalah Book of Composition of Alchemy.


Al Khawarizmi, nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Musa Al Khawarizmi. Ia wafat pada tahun 863M/ 249H. Beliau sangat terkenal dengan penemuan-penemuannya di bidang matematika. Diantara karya tulisnya yang terkenal adalah Al Mukhtasar fi Al Hisab Al Jabr wa Al Muqabalah.


Al Mas'udi, nama lengkapnya adalah Abu Hasan Ali ibn Husain ibn Ali Al Mas'udi. Beliau terkenal sebagai ahli geografi dan sejarah. Di antara karyanya yang terkenal adalah Zahir Al 'Ulum wa Ma Kana fi Sa'ir Ad Duhur, Al Istidzkar Lima Marra fi As Salif Al A'mar, dan Tarikh fi Akhbar Al 'Ulum Al Arab wa Al 'Azam.

Selasa, 15 November 2011

La Tahzan

Jangan bersedih, meskipun kau sangat merasa tersakiti dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapmu...
Jangan bersedih, meskipun apa yang kau perbuat belum membuahkan hasil yang memuaskan untuk dirimu..
Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah terhadap kemampuan yang kau miliki...
Jangan bersedih, meskipun engkau telah banyak kali terjatuh dan tersungkur sehingga hendak menangis..
Jangan bersedih, meskipun banyak onak duri yang menjadi rintangan dalam mencapai apa yang kau inginkan...
Jangan bersedih, meskipun saat itu kau merasa terkucilkan dari kehidupanmu..


Karena ketahuilah,apa yang kau lakukan jika bersedih, itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa,
tidak akan bisa merubah apapun menjadi lebih baik,
bersedih tidak menghilangkan sakit hatimu,
bersedih tidak menjadikan hasil kerjamu memuaskan,
bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu,
bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi,
bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi,dan
bersedih juga tidak membuatmu bisa diterima didalam lingkunganmu..

*Laa Tahzan ya akhi wa ukhti......

hidup ini memang penuh dengan cobaan yg harus dihadapi,
tapi yakinkanlah dari dalam lubuk hatimu,
bahwa Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kemampuan dirinya,
setelah gelap pasti terang kan menjelang, yakinlah itu..
Ujian dan cobaan yang diberikan kepada kita, kepahitan dan keperitan yang kita rasai, pasti ada makna disebalik itu semua,
tinggal bagaimana cara kita untuk mensyukurinya.. .

*Jangan takut dan jangan bersedih :-)

Jika ini ketentuanMu,
ku coba tabahkan hatiku,
karena pasti tersirat sesuatu di balik yang tersurat itu...
karena ku manusia biasa,
tidak terdaya memikirkan apakah hikmahnya...?
apakah rahsianya....?
hidup ini terus berputar!!!
tiada masa untuk lengah!!!
tiada masa untuk patah!!!

Ku kuatkan hati yang serapuh kaca ini,
ku salutkan bersama doa tulus suci,
karena doa itu tersimpan satu kekuatanku,
kekuatan dari yang Empunya segalanya...

Dan pastinya dunia bukan milikku sendiri,untukku atur segalanya,
karena yang takdir itu mengatasi tadbir...
tadbir dari manusia yang lemah,
takdir dari Tuhan Yang Maha Mencipta,

Ku simpan segala pahit dan duka,dalam surat kehidupan ini,
yang penuh sirat pengajaran...
di balik yang terjadi pasti ada yang terjanji termateri sesuatu yang pasti jika kau ridho ketentuan Ilahi...

** Alangkah banyak jalan keluar yang datang selepas rasa putus asa dan betapa banyak kegembiraan datang selepas kesusahan.
Siapa yang berbaik sangka kepada Penguasa 'Arasy dia akan memetik manisnya buah yang dpetik di tengah tengah pohon berduri.....

" Pimpinlah kami dalam menjalani kehidupan fana ini dengan kasih sayangMU yang tiada batasannnya.."

Aamiin.. 
Sumber: [muslimah sholehah]


Indahnya Belajar Islam

Metodologi dalam Menuntut Ilmu

Syaikh Al Utsaimin rahimahullah ditanya : Bagaimana metodologi atau panduan ringkas dalam menuntut ilmu ? Jazakallohu khoiron.

Beliau rahimahullah menjawab :
Metodologi menuntut ilmu secara ringkas (dapat) disarikan pada point-point berikut ini ,
Pertama : Curahkanlah kesungguhan dalam menghafalkan Al Qur’an, tentukanlah jumlah tertentu pada tiap harinya, engkau terus kontinyu dalam membacanya dan hendaklah Al Qur’an yang engkau baca itu diresapi dan dipahami. Apabila engkau menemui suatu faedah maka catatlah.

Kedua : Curahkanlah kesungguhan dalam menghafal hadits-hadits shohih Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam yang relatif ringan, diantaranya adalah kitab Umdatul Ahkam.

Ketiga : Curahkanlah kesungguhan dalam memfokuskan dirimu dan selalu konsisten, sebab engkau tidak bisa menyerap ilmu dengan cara mengambil sedikit dari sini dan sedikit dari sana, karena hal ini akan menyia-nyiakan waktu dan mengganggu konsentrasimu.

Keempat : Awalilah dengan kitab-kitab kecil dan perhatikanlah dengan baik, setelah itu beralihlah pada kitab-kitab yang berada diatasnya (lebih berat) sehingga engkau dapat menimba ilmu sedikit demi sedikit dengan cara yang dapat meresap kuat ke dalam lubuk hatimu dan jiwamu pun merasa tentram dengannya.

Kelima : Bersungguh-sungguhlah dalam mengenali prinsip dasar masalah serta kaidah-kaidahnya, kemudian catatlah segala sesuatu yang sampai kepadamu melalui jalan ini. Telah diungkapkan : “Barangsiapa terhalang mendapatkan ilmu ushul maka terhalanglah dia untuk sampai pada tujuan.”

Keenam : Berdiskusilah tentang berbagai masalah dengan Syaikhmu atau dengan teman-temanmu yang engkau percayai dari segi keilmuan dan kualitas agamanya.
Apabila proses diskusi tidak bisa dilakukan dengan orang-orang tersebut maka lakukanlah diskusi walaupun hanya dengan menghadirkan dalam benakmu bahwa seseorang berdiskusi denganmu dalam masalah itu.


-dinukil dari KITABUL ‘ILMI karya Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin ; edisi terjemah “Tuntunan Ulama Salaf dalam Menuntut Ilmu Syar’i” terbitan Pustaka Sumayyah-

Larangan Lewat di Depan Orang Shalat

Oleh: Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baaz
Tanya: Apa hukum lewat di depan orang yang shalat, dan apakah tanah haram berbeda dengan tempat lain, dan apa arti dari “terputusnya shalat karena ada yang lewat” dan apakah terputusnya shalat hanya berlaku jika yang berlalu di hadapannya: anjing hitam, wanita atau keledai?
Jawab:
Hukum lewat di depan orang yang sedang shalat atau di antara orang yang shalat dengan sutrahnya (pembatasnya) adalah haram, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Jika orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang akan dia pikul, niscaya berdiri selama empat puluh lebih baik baginya daripada dia lewat di depan orang yang sedang shalat.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hal itu akan memutus dan membatalkan shalat, apabila yang berlalu di depan orang yang shalat tadi adalah wanita dewasa, keledai dan anjing hitam.
Adapun jika selain tiga ini, maka tidak memutuskan shalat, akan tetapi berkurang pahalanya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Akan memutus shalat seorang muslim jika di depannya tidak ada pembatas setinggi pelana: wanita, keledai dan anjing hitam.” (Hadits riwayat Muslim dalam Shahih-nya dasi shahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu)
Beliau juga meriwayatkan hadits yang semakna dengannya dari shahabat Abu Hurairah, tanpa mensifati anjing dengan warna hitam. Akan tetapi sesuatu yang masih umum dipahami dengan sesuatu yang telah khusus, menurut ahlul ilmi.
Adapun Al-Masjidil Haram, maka tidak diharamkan untuk lewat di depan orang yang sedang shalat, dan tidak pula memutus shalat yang dilakukan di dalamnya, salah satu dari tiga hal yang telah disebutkan di atas dan tidak pula yang lainnya. Hal itu dikarenakan Masjidil Haram merupakan tempat yang penuh sesak dan sulit menghindar dari lalu-lalangnya orang. Ada riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hal ini namun di dalamnya terdapat kelemahan (dha’if). Akan tetapi hadits itu didukung oleh atsar-atsar dari ‘Abdullah bin Zubair dan yang lainnya, di samping juga karena Masjidil Haram merupakan tempat yang selalu sesak dan sulit menghindar dari lalu-lalangnya manusia.
Hukum ini juga berlaku untuk masjid Nabawi dan yang lain, jika didapati kesesakan dan sulit menghindari dari manusia berdasarkan firman Allah:
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (At-Taghabun: 16)
Juga firman Allah:
“Allah tidak membebani suatu jiwa kecuali apa yang dia mampu.” (Al-Baqarah: 286)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Apabila aku larang kalian dari sesuatu, maka jauhilah dan apabila aku perintahkan sesuatu kepada kalian, maka lakukanlah semampu kalian.” (Muttafaqun ‘alaih)
Sumber: Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam & Fatwa-fatwa Penting Tentangnya oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani dan Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baaz (penerjemah: Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar Thalib, Abu Hudzaifah, Khoirur-Rijal, dan Alimuddin), penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’, Sukoharjo. Pertanyaan no. 31, hal. 391-393.
animasi-bergerak-selamat-datang-0280

About Me

Foto Saya
Nurhamidah
Martapura, Kalimantan Selatan, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Translator

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Islamic Quotes


Template by: Free Blog Templates